SIARAN PERS NO 43/2022 SIMAK FORMAT NPWP BARU BERIKUT INI !

Jakarta, 20 Juli 2022 – Setelah resmi diluncurkan oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani pada hari  Selasa  (19/7),  mari  simak  format  baru  Nomor  Pokok  Wajib  Pajak  (NPWP)  yang  akan berlaku mulai tanggal 14 Juli 2022.  

Diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 112/PMK.03/2022, format NPWP baru ada tiga.  Pertama,  untuk  wajib  pajak  orang  pribadi  yang  merupakan  penduduk  menggunakan Nomor  Induk  Kependudukan  (NIK).  Penduduk  adalah  warga  negara  Indonesia  dan  orang asing  yang  bertempat  tinggal  di  Indonesia.  Kedua,  bagi  wajib  pajak  orang  pribadi  bukan penduduk,  wajib  pajak  badan,  dan  wajib  pajak  instansi  pemerintah  menggunakan  NPWP format 16 (enam belas) digit. Ketiga, bagi wajib pajak cabang menggunakan Nomor Identitas Tempat Kegiatan Usaha. 

Namun,  sampai  dengan  tanggal  31  Desember  2023,  NPWP  format  baru  masih  digunakan pada  layanan  administrasi  perpajakan  secara  terbatas,  salah  satunya  untuk  dapat  login  ke aplikasi pajak.go.id. 

“Baru mulai 1 Januari 2024, di mana Coretax sudah beroperasi, penggunaan NPWP format baru  akan  efektif  diterapkan  secara  menyeluruh,  baik  seluruh  layanan  DJP  maupun kepentingan administrasi pihak lain yang mensyaratkan penggunaan NPWP,” ucap Direktur Penyuluhan, Pelayanan, dan Hubungan Masyarakat Neilmaldrin Noor. 

Selengkapnya, untuk wajib pajak yang saat ini sudah memiliki NPWP, bagi wajib pajak orang pribadi  yang  merupakan  penduduk,  NIK  sudah  langsung  berfungsi  sebagai  NPWP  format baru. Namun, ada kemungkinan NIK wajib pajak berstatus belum valid karena data wajib pajak belum  padan  dengan  data  kependudukan,  misalnya  alamat  tempat  tinggal  yang  berbeda dengan  data  kependudukan.  Kalau  begitu,  DJP  akan  melakukan  klarifikasi  bagi  NIK  yang statusnya belum valid melalui DJP Online, e-mail, kring pajak dan/atau saluran lainnya. Bagi wajib pajak selain orang pribadi, tinggal menambahkan angka 0 di depan NPWP lama atau format 15 digit, sementara bagi wajib pajak cabang akan diberikan Nomor Identitas Tempat Kegiatan Usaha oleh DJP. 

Sedangkan untuk wajib pajak yang saat ini belum memiliki NPWP, berlaku ketentuan berikut, pertama, bagi wajib pajak orang pribadi yang merupakan penduduk, NIK-nya akan diaktivasi sebagai NPWP melalui permohonan pendaftaran oleh wajib pajak sendiri atau secara jabatan, dan tetap diberikan NPWP dengan format 15 digit yang bisa digunakan sampai dengan 31 

Desember 2023. Kedua, bagi wajib pajak badan, instansi pemerintah, dan orang pribadi selain penduduk  diberikan  NPWP  dengan  format  16  digit  melalui  permohonan  pendaftaran  oleh wajib  pajak  sendiri  atau  secara  jabatan.  Ketiga,  bagi  wajib  pajak  cabang  diberikan  Nomor Identitas  Tempat  Kegiatan  Usaha,  dan  tetap  diberikan  NPWP  format  15  digit  yang  bisa digunakan sampai dengan 31 Desember 2023. 

“Ketentuan teknis selengkapnya seperti bagaimana prosedur permohonan aktivasi NIK saat ini sedang dalam tahap penyusunan di internal DJP dan akan segera diterbitkan,” kata Neil. 

Wajib pajak bisa mendapatkan informasi terbaru seputar perpajakan, termasuk salinan PMK- 112/PMK.03/2022 tentang Nomor Pokok Wajib Pajak bagi Wajib Pajak Orang Pribadi, Wajib Pajak Badan, dan Wajib Pajak Instansi Pemerintah di laman landas www.pajak.go.id.  

Sumber : Pajak.go.id

Share: